Yohanes 4:5-30
Suatu siang Tuhan Yesus beristirahat dengan duduk di tepi sumur di kota Samaria. Seorang wanita Samaria biasa datang hendak menimba air dari sumur itu. Siang yang begitu panas tentu saja membuat Tuhan Yesus ingin minta minum. Maka terjadilah dialog antara Tuhan Yesus dan wanita Samaria yang kita baca dalam ayat-ayat di atas yang akhirnya berujung dengan keselamatan wanita itu.
Tentu saja apa yang dilakukan Tuhan Yesus dengan duduk-duduk di tepi sumur itu bukanlah sebuah pekerjaan iseng. Tuhan Yesus mempunyai maksud untuk mengajar kepada wanita Samaria dan juga kita manusia pada umumnya. Terdapat dua air saat itu, yaitu air sumur dan Yesus, Air Hidup. Wanita Samaria itu hanya memandang kepada air sumur sebagai penopang rutin kehidupannya.
Demikianlah yang terjadi dalam kehidupan setiap manusia. Kita hidup hanya sekedar tetap eksis. Apa yang kita pandang selalu ke arah sumur, ke arah bawah yang berisi air dunia yang hanya untuk sesaat memuaskan dahaga roh, jiwa, dan tubuh kita. Namun, yang di atas sumur itu sesungguhnya lebih besar dari yang di bawah sumur. Yesus adalah Air Hidup yang dapat memuaskan kita sepenuhnya.
Bila kita pandang Dia yang ada di atas, maka kita pasti akan menerima keselamatan kekal. Kita tidak akan pernah haus lagi, dalam arti, kita hidup di dunia ini bukan sekedar melalui hari-hari untuk menunggu kematian kita bisa membagikan Air Hidup itu kepada orang-orang di sekitar kita. Maukah Saudara? --Roy Ornand
Tidak ada komentar:
Posting Komentar