Senin, 05 Mei 2014

PERLENGKAPAN ROHANI

Efesus 6:10-20

Paulus menganjurkan sekali agar orang Kristen memperlengkapi diri dengan senjata. Tetapi senjata yang dianjurkan adalah senjata Rohani. Mengapa demikian? Karena orang Kristen dimusuhi sekali oleh kuasa-kuasa kegelapan. Di mana saja kita berada dan hadir, di sana hadir juga kuasa-kuasa kegelapan dan kejahatan itu. Karena itu kata Paulus orang percaya harus terus-menerus waspada, sama seperti seorang prajurit pada waktu itu (prajurit Romawi). Orang percaya digambarkan Paulus seperti seorang prajurit Romawi yang siap tempur. Ia lengkap dengan semua persenjataannya. Di mana saja dan kapan pun, ia harus terus-menerus dalam keadaan siaga.

Musuh kita adalah tidak lain, Iblis. Ia tampil dalam rupa-rupa cara, karena itu kewaspadaan kita harus tinggi. Di mana pun kita dapat dirayu, digoda, dibujuk dengan berbagai tipu muslihat. Ia dapat menggunakan berbagai alat seperti: uang, kekayaan, kuasa, kedudukan, wanita cantik, dan sebagainya. Pokoknya semua yang menarik dan menawan hati. Kita dapat dibuatnya tergiur dan kemudian melakukan kehendaknya, yaitu melakukan kejahatan dan dosa. Kita diajak untuk meninggalkan Allah dan perintah-perintah-Nya. Untuk menghadapi musuh yang lihay dan penuh tipu daya itu kita harus menggunakan kebenaran, sebagai ikat pinggang; keadilan sebagai baju zirah, iman sebagai perisai dan firman Allah sebagai pedang Roh. Dan persenjataan tadi dapat dilihat bahwa tugas pokok kita adalah untuk memberlakukan kebenaran dan keadilan yang di mana-mana menjadi masalah pokok, karena ia menghancurkan masyarakat, merusak pembangunan, dan mengacaukan persekutuan kita sebagai keluarga, Jemaat dan masyarakat. Agar kebenaran dan keadilan diberlakukan kita terpanggil untuk menggunakan iman, firman Tuhan dan menerima bimbingan Roh Kudus.

Ketidakadilan dan ketidakbenaran adalah alat-alat di dalam tangan kuasa kegelapan untuk merusak hidup dan kerja kita. Yang ingin dicapai adalah agar manusia menderita. Di tengah suasana seperti itu kita dipanggil untuk menghayati iman dan ketaatan kita pada firman Tuhan dan kehendak-Nya. Tugas yang tidak ringan itu tak dapat kita laksanakan sendiri. Kepada kita diberikan senjata yang ampuh sekali, yaitu doa. Dengan berdoa dan meminta pertolongan Roh Kudus sambil menanti kehendak Allah kita diberikan kemampuan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita, sehingga kita menjadi pemenang. --Roy Ornand.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar